Senin, 10 Februari 2020

TOURING, AUTOPILOT & MEDITASI

Ini tulisan pertama saya yang bukan tentang kisah touring, sekalipun masih berhubungan erat dengan touring motor.
Bukan berarti saya sudah mulai bosan touring, sama sekali tidak, hanya saja terhitung sejak maret 2018; saya hanya berkesempatan riding di jalur Bekasi - Bali saja dengan frekuensi mencapai 4 - 6 kali ridng PP setiap tahunnya, dimana setiap touring nya selalu dikejar kejar waktu tanpa bisa menikmatinya sama sekali, sampai saya akhirnya menemukan cara "mindful riding" yang ternyata bisa mengatasi gejala autopilot sekaligus bisa menikmati setiap putaran roda motor.

Di kalangan para penggila touring motor, dikenal istilah "autopilot", yang bisa merujuk kepada tidur mikro ataupun Auto Behavior Syndrome (ABS) saat mengemudi, dimana keduanya berbeda, tetapi sama sama berbahaya.
Berdasarkan pengalaman saya pribadi, autopilot sebenarnya jarang terjadi saat riding di jalur jalur favorit saya, selama waktunya sesuai dengan ritme sirkadian saya, tapi bagaimana kalau di jalur membosankan yang kelewat sering dilewati, di siang hari yang panas (saya nocturnal rider) dan macet ?
Tetap bisa dihindari kok, dengan melakukan mindful riding.

==AUTOPILOT==
Seperti saya tulis diatas, auotpilot terbagi 2 jenis, yang berbasis tidur mikro berulang dan ABS, tapi saya lebih suka menyebutnya dengan istilah saya sendiri :

1) Autopilot Lampu Sein
Saya menyebutnya demikian, karena seperti siklus bangun - tidur - bangun - tidur secara berulang, konstan dan otomatis seperti lampu sein tapi lambat.
1 periode tidur mikro (tidur singkat) biasanya 1 - 4 detik, sedangkan periode bangun 2 - 3X lebih lama dari 1 periode tidur, dimana pada periode bangun, otak menganalisa situasi dan kondisi lalulintas, jalan, ancaman bahaya dll sampai jauh kedepan sebagai persiapan masuk ke periode tidur berikutnya.
*Tentang Tidur Mikro

Bagi yang sudah terbiasa autopilot, Proses bangun dari tidur mikro berlangsung otomatis dengan sangat smooth tanpa ada kekagetan atau hentakan kuat di Kepala samasekali (beda degan teori), itulah sebabnya proses tidur mikronya bisa terjadi berulang ulang sampai tubuh sudah kembali segar seperti habis bangun tidur benaran dan uniknya bisa kita lakukan bahkan sat kita belum lelah atau mengantuk, hanya sebagai cara untuk mengkondisikan stamina.

2) Autopilot 1 watt
Gejala ABS saat mengemudi ini, saya istilahkan; "Auto pilot 1 watt", karena mata biasanya hanya terbuka segaris saja, bahkan terkadang gantian hanya 1 mata saja yang masih terbuka, respon otak sudah lambat, gerakan melambat, reaksi lambat, kontrol kesadaran sudah nyaris tidak ada dan otak benar benar dipaksa agar tidak tertidur benaran.
Mungkin inilah penyebanya, kenapa angka kecelakaan karena ABS jauh lebih tinggi dibanding karena tidur mikro.

Kalau tidur mikro bisa terjadi bahkan saat kita tidak mengantuk, hanya jenuh saja di jalan yang monoton, sebaliknya dengan ABS, hanya terjadi saat kita sudah melewati ambang batas kelelahan, dimana kita mengemudi hanya secara naluriah saja berdasarkan kebiasaan kita mengemudi sebelum sebelumnya dengan pikiran berada di batas antara sadar dan tidak sadar (subconcious mind).

Lupakan teori Freud dkk tentang subconcious mind yg rumit.
Mengemudi dengan subconcious mind, saya ibaratkan kita internetan dengan kondisi signal seluler super kritis, dimana jadinya yang dominan digunakan adalah cache memory dari Hp, nah cache memory inilah ibaratnya fungsi subconcious mind tersebut.

==Kenapa Manusia Bisa Autopilot==
*sebelumnya, lihat tentang gelombang otak terlebih dahulu.
Saya sendiri tidak paham kenapa fenomena ajaib ini bisa terjadi, mungkin karena (secara teori) sebenarnya; pikiran kita hanya 1 bagian saja dimana pikiran sadar (gelombang Gamma & Beta), pikiran bawah sadar (gelombang Alpha & Tetha) dan setengah sadar atau coro londonya: Concious, unconcious dan subconcious mind bekerja secara bersamaan tidak masing masing, hanya saja pada satu momen; sebuah gelombang lebih dominan dari gelombang lainny.
Itulah sebabnya setelah rutin melakukan meditasi, saya bisa mengoptimalkan kekuatan 3 jenis pikiran ini, otak sepertinya ada potensio meternya yang bisa digeser geser sekendak hati kita ataupun dikunci pada gelombang tertentu.
#cmiiw

==MEDITASI==
Mendengar kata "Meditasi", sepertinya sangat menyeramkan & mistis buat saya, apalagi saat pertama belajar, saya dibimbing dan disarankan; agar vibrasi energi (pikiran), diupayakan mencapai batas antara gelombang otak Alpha & Theta atau batas antara sadar & alam bawah sadar agar selaras dan beresonansi dengan gelombang Alam Semesta di 7,83 Hz (Schumann Resonances), dimana Alam Semesta adalah samudra energi (Nicola Tesla) sebagai perwujudan Tuhan itu sendiri.

Ribettt ahh, level keseriusan & spiritualitas saya belum sampai pada tahap setinggi itu.
Untungnya tanpa sengaja; saya menemukan cara & metode meditasi sendiri, tanpa harus selalu duduk bersila, tidak harus mata tertutup, ga perlu mulut komat kamit, ga usah makai sesajen dan ga kudu didalam goa kek jin.😆😆

===MINDFUL RIDING===
Mindful berasal dari kata Mindfulness atau dalam bahasa Indonesia disebut Meditasi kesadaran (meditasi Vipassana).

Mindful riding adalah praktek dari mindfulness saat mengemudi kendaraan yang bisa juga digunakan sambil melakukan beragam aktivitas lainnya, sepertii; berjalan, makan, berlibur, bahkan sampai merampok warung rokok yang tidak mau dihutangin. ðŸ˜†
Inti dari mindfulness, adalah; menyadari dan berkonsentrasi terhadap apa yang sedang kita lakukan saat ini, tanpa melakukan penilaian kepada realita, sehingga kita tidak lagi memiliki kecemasan atau stress terhadap apapun.
Meditasi Kesadaran

Tahapan tahapan meditasi yang saya lakukan 30 - 60 menit sebelum berangkat touring, juga relatif sama dengan praktek meditasi lainnya, paling bedanya hanya saya tidak selalu dalam posisi Padmasana, Siddhasana atau Sukhasana, kadang hanya duduk biasa di kursi tapi tegak :
1) Melakukan pemanasan dengan latihan pernafasan perut - dada - diafragma - perut (penutup), hanya saja waktunya saya persingkat 1/3 nya saja dari biasanya, jadi cukup10 - 15 menit saja (klo kelamaan kapan turingnya?),
*bagian 1 ini sering saya skip.

2) Tahap ke 2 juga masih meditasi dasar umum yang saya lakukan selama 10 menit, dimana saya hanya berkonsentrasi pada pernafasan saja, dengan posisi tangan membentuk Jnana Mudra sambil menyebut nama Tuhan (bukan nama selingkuhan) berulang-ulang dengan nada rendah bervibrasi tapi panjang, dimana kalau pikiran berkelana, ada audio aneh terdengar, ada vibrasi energi lain mencoba beresonansi, ada visualisasi yang terlintas; saya bagenin bae (abaikan saja) semuanya dan kembali fokus pada jalan nafas saja.
*bagian 2 ini juga sering saya skip.

3) Bagian ini yang mungkin berbeda, tapi jarang saya lewatkan untuk bersantai 10 - 15 menit dahulu, ngopi, mengingat yang mungkin terlupakan untuk dibawa, merokok (jangan nyimenk), mendengarkan 1 atau 2 lagu slow dan easy listening, seperti; Lynyrd Skynyrd - Freebird, Neil Young - Heart Of Stone sambil ikutan nyanyi dengan suara fals (klo saya bilang merdu jelas boong).

Sepertinya bagian ini yang justru menghilangkan kebiasaan saya sebagai pelupa saat touring, karena semenjak saya mempraktekkan mindful riding, saya tidak pernah kehilangan barang apalagi sampai disorientasi waktu dan arah lagi, seperti sebelumnya kalau berangkat dengan terburu-buru.

4) Ambil motor, kemudian nyalakan. tapi klo bagian 1 - 3 tadi di skip, saya harus melakukan pengaturan nafas lagi terlebih dahulu, ninimal 5X sampai menjadi rileks dan bisa merasakan jalan nafas atau denyut nadi, sekalipun motor dalam keadaan hidup (sambil manasin motor).

Lanjutkan dengan berdoa yg bersifat sugesti pribadi kedalam pikiran dengan penuh keyakinan, kalau semuanya akan dilancarkan tanpa hambatan & selamat sampai tujuan.

Alam Semesta tidak paham dengan kata kata yang kita ucapkan, tetapi semua kata kata doa kita tersebut akan membentuk vibrasi energi positif tertentu didalam pikiran kita, kemudian akan terpancar ke segala arah dan beresonansi dengan frekuensi yang identik dari Alam Semesta, dimana kita akan mendapat feedback positif yang sama sesuai dengan gelombang dari pikiran yang kita pancarkan tersebut.
Sebaliknya klo gelombang pikiran kita memancarkan kecemasan dan yang jelek jelek, maka Semesta akan merespon dan mewujudkan kecemasan kita tersebut ðŸ˜¥.


5) Bagian ini masuk kepada inti mindful riding, yang sudah banyak tutorialnya di youtube, ini salah satu contohnya (klo ditulis detail kepanjangan), intinya masuk kepada menyadari, menandai, mengamati, menghayati serta merasakan; suara mesin, sikon lalulintas beserta jalan, desiran angin, tarikan gas di pergelangan tangan, jalan nafas kita, bagian2 tubuh dll yg sebelumnya terbiasa kita lakukan dgn cara otomatis, tidak acuh, kurang menyadari, kurang menghayati apa yang kita sedang lakukan.
Bagian ini terkesan ribet, tp sebenarnya jauh lebih sederhana dari 3 bagian sebelumnya (kecuali no 3).


Kesadaran, kewaspadaan dan kepekaan akan situasi - kondisi sekitar (termasuk lalulintas) akan meningkat drastis tapi otak sangat rileks secara konstan, nyaris seperti sedang beristirahat.
Pikiran bisa segera bergeser dari relaksasi ke posisi siaga penuh ketika ada bahaya yang mendadak datang, bereaksi menghindar dgn cepat dan tepat secara tenang tanpa panik.
Pikiran juga akan langsung kembali lagi ke posisi relaksasi ketika bahaya terlewati, tanpa ada rasa deg2 an atau kecemasan sama sekali.

Manfaat utama dari mindful riding ini; stamina dan pikiran jadi tidak terkuras, macet sekalipun akan tetap terasa enjoy, itulah sebabnya, saya jadi tidak mudah kelelahan, bosan dan mengantuk sekalipun harus 35 jam riding tanpa bed rest.

==MEDITASI UNTUK PEMULIHAN==
Meditasi yang ini sulit dilakukan di SPBU saat break, karena akan menarik perhatian dan membuat saya terlihat dungu, apalagi idealnya saya harus melakukan Simhasana Pranayama atau bahkan  Shirshasana (klo pusing juga) yang gerakannya aneh,selain itu, dari pengalaman pribadi; beresiko gagal yang niatnya meditasi 15 menit sebelum lanjut gaspol lagi, malah saya pernah 2X bablas tertidur pulas 8 jan tanpa bermimpi di SPBU.


Jadinya yang saya lakukan hanya relaksasi biasa, posisi rebahan atau duduk bersandar rmenggunakan sleeping bag + tas + Jaket sebagai bantal (buat posisi senyaman & serileks mungkin), telapak tangan menghadap keatas, atur pernafasan (tidak perlu ditahan) dilanjutkan menyanyi lagu2 tertentu yang penuh kenangan indah, membayangkan liburan indah, sampai otak kita berada diambang batas sadar - bawah sadar.
(Kalau diatas itu malah bikin pusing).
Setelah itu masuk kebagian sugesti (kembangkan khayalan sendiri) yang setiap orang berbeda beda tapi intinya kita seolah olah mendapatkan anugrah kekuatan dari Tuhan Alam Semesta yang diterima oleh telapak tangan kita yang terbuka tersebut.
Cara ini efektif juga buat saya, seolah-olah energi positif Semesta masuk ke Pikiran saya, sehingga tubuh dan pikiran kembali segar seperti habis dicharge. 
Saya sering memvisualisasikan tempat ini dipikiran,
sambil mengingatn saat saya berada tepat dibawah air terjun tsb
Ohh iya...sebagai penutup; Gangguan Metafisik saat meditasi itu wajar, karena kita akan segelombang dgn apa yg kita yakini & ingat, baik dipikiran sadar atau bawah sadar.
Jadi klo lu sering nongton acara tipi nyang onoh; yg akan muncul ya wujud... upss ðŸ˜†ðŸ˜†

Tidak ada komentar:

Posting Komentar