Sabtu, 28 September 2013

Laporan Touring Jakarta - Flores bag 3 (Flores & TN Komodo)

14/8/2013
Dermaga Ferry Labuan Bajo, Flores (By Reno)
Setelah sekitar 8 Jam berlayar, akhirnya ferry yang kami naiki, merapat di Labuan Bajo, Flores jam 17.00 wita, kami langsung arahkan motor menuju ke Losmen BahagiaSetelah melalui proses tawar menawar, disepakati: harga sewa kamar yg terdiri dari 1 tempat tidur kecil & 1 tempat tidur besar = Rp 130.00 /hari/3org.
Alasan saya memilih losmen ini, karena di Labuan Bajo makanan relatif mahal, sedangkan kalau di losmen Bahagia, kami bisa minta tolong kepada Ibu pengelola losmen, untuk dimasakkan makanan dengan harga yg lebih bersahabat.

15/8/2013
Jam 05.30 saya sudah terbangun, saya berjalan kaki keliling labuan Bajo sendirian dengan maksud mencari barengan untuk sewa perahu ke Pulau Komodo.
Sewa Perahu untuk ke P Rinca, Red beach, P Komodo,  Manta Point, P kanawa & P Bidadari 2D 1N = Rp 3.000.000 sudah termasuk makan, dengan kapasitas maksimal 8 orang,  Kalau barengan kami 8 org tentu kita hanya perlu patungan 375rb / org, sedangkan kita hanya ber 3, akan sangat berat patungannya menjadi 1juta/org. Sedangkan 3 orang barengan lainnya sudah duluan berangkat karena kami terlambat tiba di labuan Bajo..

Gagal mencari barengan, akhirnya setelah berunding dgn 2 rekan lainnya; kami putuskan mengikuti Travel agen utk paket ke P Komodo dan sekitarnya 2D 1N seharga Rp 750.000 *TEKORRR hehe. Balik ke Penginapan & tidur sampai sore; Mengingat kondisi saya yg memang tidak fit sejak dari jakarta (memang sengaja tidak minum obat / antibiotik, supaya tdk mengantuk saat riding).

Menjelang magrib  kita menuju ke sebuah bukit menunggu Sunset, hasilnya:

                                     
                                                 

Foto by Reno
16/8/2013
07.00 wita, setelah membayar penginapan 2 hari X Rp 130.000 / 3 orang = Rp 87.000, kami langsung berkumpul untuk memulai sailing ke P Komodo dan sekitarnya.

Tulisan pada T shirt Eike, belakang
Tulisan pada T shirt Eike, Depan
Selain kami ber 3, ada 4 orang lagi barengan kita: sepasang Wisatawan asal Belgia, Seorang backpacker asal Makasar berdarah Toraja dan sang penggembira; Eike Baehre, Warga negara German yang sedang kuliah di UGM Yogyakarta, saat ini dia sedang magang di labuan Bajo, hebatnya dia ternyata juga seorang
petouring seperti kami, dia membawa motor sendiri dari Yogya ke Flores.

Tujuan kami yang pertama adalah P Rinca, banyak sekali pemandangan indah sepanjang pelayaran, tidak bisa digambarkan dgn kata2, biarkan gambar2 saja yg berbicara:





Perahu Kami Disalip
Lupa nama Pulau ini

perasaan menyenangkan yg tak terlukiskan
Mendekati dermaga P Rinca
Setibanya di Dermaga P Rinca, awalnya kami sempat bingung, gimana caranya merapat kedaratan dengan perahu yg sudah penuh merapat di dermaga; Ternyata kita hanya harus berjalan estafet dari perahu ke perahu utk mencapai daratan
berjalan dari perahu ke perahu
Di P Rinca & Komodo sebenarnya harga bagi wisatawan domestik jauh lebih murah dari wisatawan mancanegara. Selain itu wisatawan lokal juga tidak dikenakan biaya utk kamera, tapi demi kesetaraan, kita patungan per orang Rp 150.000 X 7 org (jumlah yang sama setiap orang) untuk tiket masuk terusan P Komodo & Rinca, guide P Komodo & Rinca dan saat kembali masih sisa Rp 300.000 yg kita berikan buat ABK serta guide sebagai tips karena telah membantu kami dalam mengambil foto2 narsis dan mereka sepertinya heran dapat Tips sebesar itu.
Bukannya kami sok kaya, tapi sebenernya tujuan wisata domestik itu: membagi rejeki antara orang2 dari kota besar kepada orang2 lokal diseluruh pelosok nusantara, toh kalau kita sudah mampu traveling, artinya posisi kita dalam hirarki Maslowsudah di tingkat ke 3.

Sesampainya di P Rinca, kembali saya tidak bisa bicara tentang keindahannya, biar foto2 saja yg menjelaskan:
Gersang & panas oiii
                                   

Santapan komodo..gw juga mau kok.
                                   
Korban korban Komodo
Sang Predator
Kamuflase yg Sempurna
Setelah menunggu beberapa saat, kami mendapatkan giliran untuk trekking di P Rinca, disini kami hanya memilih medium trek, dengan Ranger kami bernama Pak Matius asal P Sumba NTT, beliau sebenarnya sudah pensiun tapi masih tetap dikaryakan dan terbukti staminanya masih sangat tangguh.
Saat baru saja memasuki hutan, tiba tiba muncul sesosok Komodo berukuran besar dijalan depan kami, Pak Matius memerintahkan kami utk minggir & tidak menghalangi jalannya
Minggirrrrrr..gw mau liwat
Ukurannya membuat saya gentar
Ternyata dia juga takut melihat kami & dia juga menghindar
kearah kanan (berlawanan dengan arah menghindar kami)
ternyata ada kadal juga
Dengan ukuran cukup besar
Coba dekati, hampir sebesar Biawak
kerbau santapan komodo ini,
Ukurannya juga sangat besar
                                                                                  

Kembali ke Pos awal, disini saya melihat seekor komodo yg sedang berteduh dari teriknya matahari di dekat dapur umum, terlihat jinak, langsung coba saya dekati dan sentuh, TERNYATA..sang ranger yg ada disitu berteriak kaget dan berkata "itu terlalu berbahaya, komodo jauh lebih berbahaya dari ular kobra sekalipun" hahaha
pusss..ehh lu komodo, kirain kucing dapur
setelah puas di P Rinca, kami kembali ke Perahu dan melanjutkan pelayaran menuju Pink Beach sambil menikmati hidangan makan siang yg dimasak ABK dan ternyata cukup lezat. Hal yang paling kami tunggu tunggu pun akhirnya tiba; Snorkeling time...
Sayang sekali di Pink beach ini kami tidak membawa kamera underwater, bawah lautnya benar2 bagus, pasirnya juga selembut terigu, tp karena perahu tidak bisa merapat ke pantai; kita tdk bisa foto2 karena terlalu riskan berenang dengan ombak yang cukup besar sambil membawa kamera biasa.

Warna pinknya benar2 terlihat jelas saat terkena ombak dan lebih pekat serta jauh lebih indah dari pada pantai Tangsi di lombok timur. Ini Pantai terindah yg pernah saya lihat sejauh ini.

Sayapun tak sabar untuk bersiap nyemplung



                                   
Nengok dulu ah ke Kamera..brrrrrr,
Dingin ternyata, apalagi saya dalam kondisi
kurang fit, tapi super sekali..bawah lautnya.
                                 
Berjemur dipantai juga bukan pilihan bijak, karena entah kenapa
malah terasa tambah dingin..lanjut snorkeling aja deh.
Hal memalukan sempat terjadi: saat saya hendak kembali
ke Perahu untuk mengambil aqua karena kehausan
sehabis snorkeling & berjemur dipantai,
saya 2 kali salah naik perahu..hehe

Puas snorkeling & main pasir di Pink Beach, kami melanjutkan perjalalanan untuk mencari tempat bermalam, ABK menawarkan 3 pilihan tempat untuk bermalam:
1) Lepas jangkar di sekitaran P Kalong
2) Bermalam di Kampung Komodo
3) Bermalam di Dermaga P Komodo
kami memutuskan mengambil pilihan yang ke 3, tepat waktu magrib perahu pun merapat di dermaga baru P Komodo, kami lantas turun dan berjalan jalan.

Dermaga baru P Komodo yg dibuat oleh Jusuf Kalla
sebagai duta Komodo
Rasa lapar membuat kami terus berjalan sampai gerbang
P Komodo, berharap bertemu sesuatu untuk disantap
atau bahkan kami yg disantap Komodo
Karena di atas perahu goyangannya sangat kencang, kami ber 5 (saya, Reno, dedi, Arnold dan Eike) memutuskan untuk tidur diatas dermaga sedangkan ABK bersama sepasang wisatawan Belgia tetap di kapal..
Ada hal lucu yg tidak akan pernah kami lupakan: berhubung malam itu kami merasa lapar, akhirnya kami memutuskan menelpon 14045 (layanan pesan antar Mac Donald), Eike yang sudah lancar berbahasa Indonesia pun memulai aksinya sekalian merayu, begini kira2 percakapannya:
Eike: hallo
operator MCD: selamat malam, bisa kami bantu?
Eike: siapa namanya, mbak?
Operator MCD: saya Nadia pak, mau pesan apa?
Eike: 5 Big Mac, 5 hot coffe dan 5 orange juice
operator: Kemana harus kami antar?
Eike: Dekat labuan Bajo
Operator: Labuan bajo, dimana pak?
Eike: NTT (nusa tenggara timur) *sambil memberikan koordinat posisi kita.
Operator: NTT, dimana pak masuk Jakarta, Bandung atau Denpasar
Eike: Flores, nadia cantik, terserah mau kamu masukkan mana..
*percakapan berlanjut, tp intinya rayuan gombal
operator: ma'af pak, kami tidak bisa antar kesana.
Eike: tapi nadia, saya laparrrrr,, gimana donk..?
Operator: tut tut tut tut..
hahahahaha
semoga kami tidak disantap komodo
17/8/2013
Sekitar Jam 04.00 wita, saya terbangun karena kedinginan ditambah kaki basah karena embun, kebetulan saya tidak dapat jatah selimut, peduli setan..lanjuttt tidur.

Jam 07.00 kami masuk ke P Komodo dan memilih long trek yang membutuhkan waktu trekking sekitar 3jam. Komodo disini lebih besar dari di P Rinca, Pulaunyapun lebih subur & sejuk, sehingga cukup nyaman untuk trekking.
Irfan, guide kami yg masih magang. Dia mendapatkan
kursus singkat bahasa gaul dari kami, spt:
woles, maho dll.
Hutan asam, buah asam yg jatuh dimakan rusa &
Rusa dimakan Komodo
entah burung apa namanya, tapi terlihat sangat indah sekali
berada sangat tinggi diatas ranting pohon
Seekor komodo yg bersembunyi
dibalik semak tapi masih terlihat
oleh kami

Seekor Komodo yg menurut Ranger senior:
Adalah betina, cepat sekali dia menghilang
dari pandangan kami.
                                     

                                     
Akhirnya kami berkesemptan berfoto
secara full team

Kembali ke Posko dan kembali menemukan
Komodo pemalas yg sedang tidur siang.
Kami kembali ke perahu untuk melanjutkkan ke tujuan selanjutnya, sialnya:Perahu kami mogok, 4 jam pun terbuang. Tapi kami berusaha tetap gembira dengan bernyanyi, menari & tertawa seperti orang kesurupan.hehehe.

Manta Point terpaksa kita skip, berhubung waktu sudah hampir sore, kita langsung ke P Kanawa.
P Kanawa ternyata sudah dikuasai orang asing, perahu kita tidak diperkenankan mendekati dermaganya.
Pulau ini juga menurut saya, tdk cocok utk Snorkeling, lebih cocok utk diving, karena bagian yang indah berada di perairan yg agak dalam (tidak terlihat jelas klo snorkeling), sedangkan bagian yg agak dangkal: trumbu karangya terlihat jelek & kehitaman.

Ada cerita memalukan disini: saat pertama kali saya turun dari perahu dan akan berenang ke Pulau; tiba2 ada bentuk seperti Ikan pari raksaksa dibawah saya, saya langsung teringat Steve Irwin yg tewas tertusuk ikan pari, secepat kilat saya langsung berenang balik dan naik lagi ke perahu..bukan saya saja ternyata, semua rekan2 saya juga melakukan hal yg sama.............beberapa saat kemudian kami baru sadar, kalau itu ternyata adalah gelembung udara yg ditimbulkan oleh orang yg sedang diving dibawah kami dan bukan ikan pari. hehe.

foto2 Pulau Kanawa:


Sudah menjelang gelap, kami langsung berlayar kembali menuju Labuan Bajo, P bidadari harus kita skip juga. Untung dapat Sunset yag indah:

Sekitar jam 20.00 perahu kami merapat di Labuan Bajo, kami langsung menuju Kantor travel penyelenggara trip kami dan  dijanjikan besoknya 1 hari paket snorkeling gratis & makan sebagai ganti 4jam perahu mogok, tapi berhubung, besok kami harus lanjut ngegas, kami tidakbisa ikut; hanya 3 orang: Arnold & sepasang turis Belgia yg ikut.

Roncian biaya untuk bagian3 = 
1) bensin premium = 0 (belum ngisi lg)
2) Penginapan = Rp 130.000 X 2 hr / 3 org = Rp 87.000
3) Sailing trip 2D 1n = Rp 750.000
4) Patungan utk restribusi Rinca & Komodo + tips = Rp 150.000
5) Sewa peralatan snorkeling + Finn = 60rb /2hr
6) makan, minum, rokok & jajan = Rp 150.000
   Total Biaya bagian 3 = Rp 1.197.000

Bersambung ke bagian (4 Flores)
Kembali ke bagian 2 (Bali - Lombok - Sumbawa)
Kembali ke Bagian 1 (Jawa - Bali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar